Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 01:02:04【Sehat】075 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(5216)
Artikel Terkait
- Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
- Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit
- Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil
- Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan
- Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen
- Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan
- Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang
- Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara
- Ini kronologi lengkap temuan
- Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"
Resep Populer
Rekomendasi

Perkuat kemitraan, ASEAN

Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia

Menko PM terima pesan untuk Presiden Prabowo dari siswi SDN Aek Tolang

Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik

Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit

BPKP Kalbar awasi kualitas gizi dan akuntabilitas program MBG

8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat

Makanan olahan sebabkan 121 orang keracunan di Buryatia